Pembalut yang aman ? Seperti apa pembalut yang aman
bagi wanita ?
Sekarang ini, begitu banyak pilihan merk pembalut wanita, dengan keunggulan masing-masing. Aroma, warna, dan bentuknya pun beragam. Belum lagi banyaknya iklan di media massa yang menawarkan berbagai kelebihan pembalut wanita. Itu membuat kita bingung menentukan pilihan. Ini karena setiap perempuan yang masih mengalami haid, pastilah mengenal pembalut. Tapi karena jenis dan merek pembalut begitu banyak, tak jarang orang jadi gemar berganti-ganti jenis pembalut.
Tetapi kita harus tetap waspada, sebab tidak semua pembalut aman bagi kesehatan organ intim kaum perempuan. Apalagi, jika kebersihan kurang terjaga, pembalut bisa jadi pemicu munculnya infeksi, iritasi, atau vaginitis (radang vagina) bahkan kanker serviks
Sekarang ini, begitu banyak pilihan merk pembalut wanita, dengan keunggulan masing-masing. Aroma, warna, dan bentuknya pun beragam. Belum lagi banyaknya iklan di media massa yang menawarkan berbagai kelebihan pembalut wanita. Itu membuat kita bingung menentukan pilihan. Ini karena setiap perempuan yang masih mengalami haid, pastilah mengenal pembalut. Tapi karena jenis dan merek pembalut begitu banyak, tak jarang orang jadi gemar berganti-ganti jenis pembalut.
Tetapi kita harus tetap waspada, sebab tidak semua pembalut aman bagi kesehatan organ intim kaum perempuan. Apalagi, jika kebersihan kurang terjaga, pembalut bisa jadi pemicu munculnya infeksi, iritasi, atau vaginitis (radang vagina) bahkan kanker serviks
Bagaimana memilih pembalut yang aman bagi kesehatan organ reproduksi kaum perempuan?
1.
Pilihlah pembalut yang berdaya serap tinggi
2.
Pilihlah pembalut yang tidak lembab pada
permukaannya ketika dipakai
Darah haid keluar lebih banyak pada hari-hari pertama
sehingga apabila pembalut kita teasalembab ketika dipakai maka jamur dan
bakteri akan tumbuh subur. Termasuk rasa gatal pun bisa timbul. Rasa gatal yang
berlebihan membuat orang tak tahan ingin menggaruknya. Sedangkan bila digaruk,
permukaan kulit akan lecet, terbuka, dan meradang.
3.
Pembalut pun harus nyaman dipakai, agar tidak
mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk itu, pilihlah pembalut tipis dengan
daya serap yang yang diandalkan
4.
Pilihlah pembalut yang tidak mempunyai aroma tertentu.
Wangi-wangian pada pembalut justru mengandung bahan kimia yang dapat
menimbulkan gatal dan iritasi pada permukaan kulit
5.
Saat membeli pembalut, pastikan kemasan barang yang
kita beli dalam keadaan baik dan tertutup rapat dan ada exp datenya.
6.
Pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur.
Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina.
7.
Pastikan pembalut yang kita pilih bukan terbuat dari
kertas daur ulang (pulp)
Untuk memastikan terbuat dari apakah pembalut kita,
cukup dengan merobek pembalut yang kita pkai dan diambil bag dalamnya, masukkan
kedelam segelas air, aduk sebentar. Apabila bag pembalut yang kita masukkan
tersebut hancur dan airnya berubah menjadi keruh maka hal itu berarti pembalut
kita terbuat dari pulp yang sangat berbahaya karena mengandung zat kimia
berbahaya dan dapat mengakibatkan berbagai peradangan hingga kanker serviks.
Tahukah
Anda bahwa tissue dan pembalut wanita disekitar kita ternyata juga bisa
menyebabkan kanker? Dioksin, zat penyebab kanker, terkadang ada pada tissue dan
pembalut wanita biasa. Tidak semua tissue atau pembalut wanita mengandung
dioksin, tapi jika Anda tidak waspada terhadapnya, ini bisa berakibat fatal
bagi kesehatan Anda.
Apa Itu Dioksin?
Dioxin adalah
senyawa yang tergolong karsionogenik. Dampak keracunan dioxin untuk jangka
panjang adalah kanker dan aterosklerosis sehingga menaikkan angka kematian
sampai 46 % pada beberapa kasus. Karena sumber dioxin bisa dari berbagai materi
yang ada di sekitar kita, maka dioxin menjadi ancaman serius bagi kesehatan
manusia, karena pengaruh negatifnya sudah dapat dicapai hanya pada dosis yang
sangat rendah yaitu beberapa part per trillum dalam lemak tubuh kita.
Dioksin
merupakan senyawa yang mampu mengacaukan sistem hormon, yaitu dengan cara
bergabung dengan kaseptor hormon, sehingga mengubah fungsi dan mekanisme
genetis dari sel, dan mengakibatkan pengaruh yang sangat luas, yaitu kanker,
menurunkan daya tahan tubuh, mengacaukan sistem saraf, keguguran kandungan, dan
dapat mengakibatkan cacat kelahiran (birth deformity).
Dioksin
secara langsung mampu menurunkan sel B dan secara tidak langsung menurunkan
jumlah sel T yang berperan dalam sistem imun. Karena mampu mengubah fungsi
genetika sel, jadi dapat menyebabkan timbulnya penyakit genetis dan dapat
mempengaruhi pertumbuhan anak.
Di Mana Saja Ada Dioksin?
Dioksin
sangat jarang terdapat dalam alam, sebagian besar dioksin bersumber dari
manusia. Sejarah mengapa dioksin mulai terakumulasi ke dalam lingkungan hidup
yaitu ketika founder perusahaan Dow Chemical (Midland, Michigan) menemukan
suatu cara membelah molekul garam dapur (NACl) sehingga pecah menjadi atom-atom
natrium dan atom klorin.
Dengan
demikian, hal itu menjadi tonggak sejarah pertama kali manusia mampu
menghasilkan jumlah klorin bebas secara besar-besaran. Disebut klorin bebas
karena tidak melekat pada senyawa atau atom lain. Pada awalnya, mereka
kebingungan mau diapakan klorin bebas tersebut, yang merupakan limbah yang
tidak tahu kegunaannya dan bersifat berbahaya.
Umumnya
dioxin dihasilkan dari pembakaran sampah, hasil samping produk pestisida,
pembakaran dari proses produksi baja atau proses kimia suatu produk yang
menggunakan chlor sebagai pemutih seperti kertas, plastik, bahan T-shirt dan
sebagainya.
Dioksin
dikenal sebagai senyawa hidrofobik (tidak akur dengan air). Artinya bila
dioksin berada di air, akan menghindari air dan mencari tempelan atau masuk ke
dalam tubuh ikan. Demikian juga halnya mekanisme cara pencemaran pada binatang
liar. Dioksin akan mencari binatang untuk ditempeli dan dimasuki. Yang sangat
disayangkan, manusia tidak memiliki piranti dan mekanisme yang mampu
memusnahkan dioksin di dalam tubuhnya dan membiarkan saja pecah sendiri menurut
waktu paruh pemecahan secara alamiah (chemical half time).
Dari
hasil evaluasi EPA (1994), telah dikonfirmasikan bahwa dioksin merupakan
senyawa organik yang paling beracun yang manusia pernah ketahui, pengaruhnya
sangat negatif terhadap risiko kesehatan, bahkan dengan dosis yang sangat kecil
yaitu 10-15 ppt (part per trillion), yang terakumulasi selama hidup.
Berdasarkan hal tersebut, EPA menetapkan ambang batas dioxin yang diizinkan
dalam tubuh manusia adalah sekitar 0,006 pikogram (seper juta-juta gram) per
kilogram berat badan, atau sekitar 0,40 pikogram untuk seorang dewasa.
Sedangkan dosis yang dapat dipakai acuan adalah ADI (Acceptable Daily Intake)
dari WHO yaitu 1-10 pg/kg/hari.
Zat
Dioxin juga termasuk hasil sampingan dari proses pemutihan (bleaching) yang
digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary
pad dan diaper (pembalut untuk anak-anak).
Bahan Baku Pembalut Biasa
Pembalut wanita adalah
produk sekali pakai. karena itulah para produsen mendaur ulang bahan baku
kertas bekas dan pulp, menjadikannya bahan dasar untuk menghemat
biaya. Bahan bakunya mulai dan kertas koran, kardus, karton bekas, penuh
dengan bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam pewarna sintetis, dan berbau.Dalam proses daur ulang, banyak zat kimia digunakan untuk proses pemutihan kembali. Zat kimia juga digunakan untuk proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas serta pembuangan bau.
Bagaimanakah Zat Dioksin Bisa Meresap ke Dalam Rahim?
Apabila
darah haid jatuh keatas permukaan pembalut wanita, zat dioxin akan dilepaskan
melalui proses penguapan. pertamanya akan mengenai permukaan vagina/vulva,
kemudian diserap ke dalam rahim melalui saluran serviks, kemudian masuk ke
dalam uterus, kemudian melewati Fallopian tubes, dan berakhir di ovary/rahim.
Cara Menguji Pembalut Berdioksin
Meski
belum ada data yang akurat mengenai pembalut berdioksin, namun para wanita
diminta waspada jika mau mencegah diri tidak terkena kanker serviks.
Untuk
mengetes apakah pembalut wanita itu berdioksin atau tidak cukup mudah. Lapisan
dalam pembalut (seperti kapas) dibuka kemudian dimasukan dalam air. Satu jam
kemudian perhatikan, lapisan dalam tersebut pasti akan hancur jika terbuat dari
kertas daur ulang, tapi jika air rendamannya jadi sangat keruh keputihan, itu
artinya pembalut Anda tidak aman karena mengandung dioksin atau zat
pemutih yang banyak. Tapi bagaimana jika hancur tapi air tidak keruh?
Dalam hal ini bisa dikatakan pembalut Anda masih juga kurang aman karena jika
hancur sudah berarti berbahan dasar kertas daur ulang. Kita tidak bisa
memprediksi seberapa besar kadar dioksinnya, karena pengetesan ini sekedar
pengetesan yang sederhana tanpa bantuan alat lab yang canggih. Tapi selebihnya,
jika tidak hancur, pembalut itu aman dipakai.
Memang
tidak banyak wanita yang tahu mengenai hal ini. Mereka hanya tahu lebih praktis
menggunakan pembalut saat menstruasi dibandingkan menggunakan kain yang bisa
dicuci ulang seperti yang dilakukan wanita jaman dulu.
Biasanya
pembalut itu dibuat dari campuran kardus bekas, diberi pemutih dan bahan kimia
lainnya. Ini berbahaya buat organ intim seorang wanita. Begitu pula dengan pantyliner juga harus
dicek sendiri. Oleh karena itu, wajar bila wanita saat ini sering terkena
penyakit yang sangat ganas, yaitu kanker rahim, kanker payudara, kista, dan
mioma. Akibat penyakit di atas saat usia muda rahim sudah diangkat, sehingga
tidak memiliki anak.
Terus
bagaimana dengan tissue yang berdioksin? Apakah cara pengujiannya sama? Ya
sama. Tapi yang berbeda adalah tissue sudah pasti akan hancur karena bahannya
memang dari kertas. Tapi hancur ketika direndam bukan berarti berdioksin.
Tissue dianggap pasti berbahaya yaitu ketika direndam selama satu jam, ia
kemudian membuat air rendamannya jadi keruh keputihan. Ini berarti kadar
dioksin atau pemutihnya tinggi.
Tapi
bukan berati tissue Anda bebas dioksin atau aman ketika tidak membuat air
rendaman jadi keruh. Supaya aman, jangan biasakan sering menaruh tissue utk
menyumbat hidung Anda pada saat pilek, memakainya untuk kompres, dan tindakan
lainnya yang menaruh tissue berlama-lama pada bagian wajah atau kulit Anda.
Karena kita tidak tahu seberapa aman tissue tersebut bagi kita dan tidak bisa
diketahui secara pasti apakah tissue tersebut dari kertas daur ulang atau
tidak.
Link
referensi: http://www.usahakami.com/main/tahu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar