Sabtu, 30 Juni 2012

kerugian bermain facebook

FACEBOOK....




Ditengah hiruk pikuk pengguna facebook, ternyata ada sebagian masyarakat yang merasakan dampak buruk dari jejaring sosial tersebut. Dampak negatif Facebook atau biasa disingkat dengan fb ternyata bukan hanya untuk kalangan pelajar namun dampak negatif fb juga dirasakan oleh kalangan dunia kerja, rumah tangga hingga pendidikan. Dari kalangan pelajar, dampak buruk Facebook yang paling menonjol adalah menurunnya tingkat konsentrasi siswa lantaran asyik ber fb ria saat pelajaran dikelas yang tentu saja hal tersebut mempengaruhi hasil nilai belajar dari siswa yang bersangkutan. Kehadiran ponsel facebook juga sangat mempengaruhi hal tersebut, apalagi ditambah lagi dengan kendurnya pengawasan terhadap siswa di sekolah. Keasyikan chat, membuat update status baru atau mengomentari foto menjadi hal yang lebih menarik bagi kalangan remaja di banding dengan mendengarkan guru saat menerangkan pelajaran dikelas.


Hal yang sama juga dirasakan pada dunia kerja. Facebook memberikan dampak negatif dengan asyiknya para karyawan berfacebook saat jam kerja. Menurunnya produktifitas karyawan justru terlebih pada lembaga yang menyediakan akses internet gratis. Karena itu jangan heran jika pada beberapa waktu yang lalu banyak yang memberikan kebijakan untuk memblokir fb atau fasilitas chat yang lain pada saat jam kerja. Namun bagi karyawan yang telah menggunakan aplikasi Blackberry tentu bukan sesuatu yang sulit bagi mereka untuk terus menghubungkan diri mereka pada akun facebook yang mereka miliki. Dampak negatif fb lainnya yang dirasakan oleh dunia kerja adalah akses internet yang menurun akibat banyaknya karyawan yang aktif Facebook sehingga pada saat koneksi tersebut diperlukan untuk kegiatan usaha justru tidak mendapatkan koneksi yang baik. Walaupun begitu FB tetap saja diperlukan khususnya bagi mereka yang mampu memanfaatkan jejaring pertemanan itu dengan baik

Selain untuk kalangan pendidikan dan dunia kerja, ternyata dampak buruk FB juga dirasakan bagi mereka yang telah berumah tangga. Facebook memberikan peluang bagi istri atau suami yang tidak setia untuk berselingkuh dengan pasangan lain di Facebook. Perkenalan yang dimulai hanya dengan menambahkan teman, berkomentar atau membuat status lucu di FB ternyata bisa berlanjut kedalam hubungan perselingkuhan. Belum lagi, dengan kehadiran FB maka beban pengeluaran rumah tangga akan semakin bertambah. Apalagi di Indonesia sendiri, akses untuk internet bisa dibilang masih sangat mahal. Namun pengaruh dan dampak negatif fb ini tidak akan terjadi jika kita bisa cerdas memanfaatkannya untuk hal2 yang baik dan berguna. Jadi semuanya diserahkan kepada diri kita sendiri apakah diri kita yang memanfaatkan facebook ataukah justru dimanfaatkan oleh FB

10 Kerugian Pengguna Facebook | Sejak diciptakan pada 2004 oleh Mark Zuckerberg, situs jejaring sosial Facebook berulang kali “disalahkan” atas berbagai masalah. Mulai dari hancurnya pernikahan, obesitas pada anak, hingga oleh Professor Peter Kelly, kepala kesehatan publik di Teesside, Inggris, mengungkap kalau Facebook berperan dalam penyebaran penyakit sipilis.
Selain tiga hal tersebut, banyak efek lain dari Facebook yang berakibat buruk. Berikut sepuluh dampak buruk Facebook, yang VIVAnews kutip dari Telegraph, dan jangan sampai Anda mengalaminya.
1. Memicu perceraian
Pengacara menyalahkan Facebook untuk satu dari lima petisi perceraian online. Situs yang bisa mempertemukan teman lama dan membuat penggunanya bisa saling bicara melalui aplikasi chatting ini, disebut sebagai latar belakang meningkatnya kehancuran pernikahan dan godaan untuk berselingkuh.

2. Memicu anak bunuh diri
Kepala gereja katolik di Inggris dan Wales, Archbishop Vincent Nichols, memperingatkan bahwa Facebook bisa mendorong remaja memiliki pandangan bahwa pertemanan adalah sebuah komoditas. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bunuh diri, ketika hubungan tidak berjalan lagi.

3. Lenyapkan ungkapan tradisional
Survei yang dilakukan sebuah perusahaan peneliti pasar pada 4.000 orang yang usianya dibawah 30 tahun, mengungkap bahwa banyak ungkapan tradisonal yang tidak lagi diungkapkan karena Facebook.

4. Memicu gangguan tulang
Facebook juga sering disalahkan karena gangguan tulang yang terjadi pada anak-anak. Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh.

5. Membuat orang menjadi tertutup
Penelitian dari Mintel, sebuah perusahaan penelitian pasar, menemukan lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, lebih menghabiskan waktu di internet dibandingkan berbicara dengan teman atau anggota keluarga lainnya.

6. Membuat pasangan cemburu
Tim peneliti dari University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi.

7. Dijadikan ajang menantang hukum
Pada beberapa kasus hukum di Inggris, Facebook, dijadikan ajang untuk menantang hukum. Pihak yang tersangkut kasus hukum membuat grup, yang namanya sangat provokatif dan melawan hukum.

8. Membuat banyak orang tua jatuh cinta
Ofcom, sebuah badan pembuat regulator komunikasi, menemukan lebih banyak orang setengah baya yang menjadi anggota situs jejaring sosial seperti Facebook. Hal itu menunjukkan fenomena situs jejaring sosial telah “tumbuh”, dengan pengguna yang berusia 35 hingga 54 tahun melonjak sebesar 25 persen sepanjang tahun 2009.

9. Membuat penggunanya merasa tidak menarik
Jutaan pengguna Facebook mengatakan menghindari menggunggah foto dan menghapus nama dari berbagai foto, karena merasa terlalu gemuk, tua, atau terlihat jelek. Hal itu menurut survei yang dilakukan perusahaan yang memproduksi produk penurunan berat badan, LighterLife, pada 2000 orang.

10. Mengungkap kehidupan pribadi
Banyak orang yang memajang foto-foto pribadinya di Facebook tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya. Seperti kasus istri seorang kepala agen rahasia Inggris, Sir John Sawers, yang memajang foto-foto keluarganya secara detail di Facebook saat berlibur bersama

Facebook saat ini merupakan situs jejaring sosial yang paling banyak diminati di dunia. Bukan hanya aplikasi Chatingnya yang membuat Facebook digandrungi tetapi juga aplikasi-aplikasi yang terkandung didalamnya. Tapi mungkin banyak pengguna Facebook yang belum tahu adanya Ancaman Bermain Facebook.

seorang ahli privasi online untuk buka suara, membocorkan lima ancaman berbagi informasi di Facebook dan situs jejaring sosial lainnya.

Joan Goodchild yang merupakan Editor Senior Chief Security Officer (CSO) Online mengklaim bahwa upaya pemasaran yang dilakukan situs jejaring sosial seringkali menghasilkan sebuah kesepakatan yang berkaitan dengan akun milik si pemegang privasi.

Berikut ini 5 Ancaman Bermain Facebook:

1. Informasi Anda akan dibagi oleh pihak ketiga, termasuk juga para pengembang aplikasi Facebook.

2. Setiap kali Facebook melakukan desain ulang situs, pengaturan privasi akun pengguna akan menjadi kurang aman dan lebih rentan. Pengguna pun harus mengatur ulang privasi mereka secara manual, agar sama dengan dengan pengaturan sebelumnya.

3. Iklan-iklan Facebook rentan berisi virus dan menginfeksi akun pengguna.

4. Teman yang benar-benar Anda kenali tanpa sengaja bisa membuat akun Anda menjadi rentan.

5. Risiko bahaya juga bisa datang dari scammer yang menciptakan profil palsu.

WASPADAI BAHAYA FACEBOOK
  • Anak dan remaja ternyata adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak yang ditimbulkan kemajuan informasi dan teknologi dunia maya khususnya pengguna jejaring sosial. Berbagai kasus kriminal siber telah terungkap semakin meningkat. Bagaimana ancaman facebook terhadap anak dan remaja ? Dan bagaimana antisipasi yang harus dilakukan orangtua?
  • Polwiltabes Surabaya mengungkap perdagangan anak di bawah umur dengan mengunakan situs jejaring facebook. Polisi melakukan penggerebekan dan menangkap basah tiga orang selaku germo, penyalur, dan korban yang sedang beroperasi. Bosnya, sebagai penyalur dan pelaku lainnya bertindak sebagai germo atau mengantar korban ke pelanggan. Salah satu orang bertugas menunggu informasi dari teman lainnya tentang pelanggan. Sambil menunggu, “germo digital” tersebut membawa buku list anak-anak yang dikendalikan dan harganya. Dalam usaha kejahatannya, kelompok ini menggunakan situs percakapan seperti MIRC dan Yahoo Messenger (YM). Tidak jarang pula mereka memakai akun facebook untuk menarik pelanggan. “Germo Digital” itu yang menjadi penghubung antara pelanggan dengan anak-anak PSK, menunjukkan foto-foto anak yang akan diperdaya. Setelah memilih, keduanya pun menyepakati harga. Satu orang perempuan diberi kisaran tarif antara Rp 600.000,00 – Rp 800.000,00.
  • Kasus tersebut di atas adalah merupakan salah satu sisi negatif jejaring sosial facebook di antara berbagai manfaat positifnya. Contoh kasus lain seperti gadis cantik yang hilang dan orang tuanya menduga anaknya diculik setelah janjian di Facebook. Orangtua Harus Waspada Bahaya Facebook. MNT, gadis remaja berusia 14 tahun, kabur bersama teman yang dikenalnya lewat Facebook.
  • Hal ini kembali menegaskan bahwa anak-anak sangat rentan menjadi korban pelecehan seksual di dunia maya. Para pedofili memanfaatkan Facebook untuk mencari korbannya yang masih anak atau remaja.
  • Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, usia 0-18 tahun tergolong usia anak-anak. Beberapa kasus yang pernah ditangani polisi, misalnya, kasus pornografi anak melalui sebuah situs, yang terbongkar Oktober 2009. Situs itu dibuat dan dikelola oleh warga Indonesia, berisi gambar anak-anak dari berbagai negara. Berdasarkan penyidikan, tingginya konsumen di Indonesia yang memesan rekaman gambar dari pengelola situs itu dapat diindikasi peminat pornografi anak di Indonesia kian tumbuh. Polisi dapat mengungkap kasus itu atas kerja sama dengan Australian Federal Police dan US Immigration and Customs Enforcement Attache Singapore.
  • Laporan soal praktik kejahatan seksual terhadap anak di internet selama ini kerap karena laporan dari luar negeri. Kejahatan ini borderless terjadi lintas batas. Pengelola situs yang memuat pencabulan anak-anak selama ini kerap memakai server di luar negeri. Meski demikian, kerja sama polisi antarnegara terkait pornografi anak dan terorisme menjadi prioritas penting kepolisian di negara-negara maju. Pelaku berbagai kejahatan tersebut akan dijerat Pasal 2 Yo 17 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Anak dan Pasal 88 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
  • Kemajuan teknologi dan informasi yang sangat luar biasa bak pisau bermata dua. Pertumbuhan penggunaan internet khususnya jejaring sosial yang semakin pesat di Indonesia telah diakui membawa pengaruh positif dalam kehidupan manusia. Namun, di sisi lain internet juga berpotensi memberi dampak buruk, khususnya kepada golongan usia anak dan remaja. Anak-anak dan remaja menjadi golongan paling rentan tersasar praktik kejahatan siber, seperti pencabulan. Kejahatan siber merupakan kejahatan berbasis teknologi informasi. Meski kerap disebut kejahatan maya, dampaknya nyata. Secara terpisah, keduanya menjelaskan, sejumlah pihak sepatutnya saat ini lebih menyadari ancaman tersebut dan mencari solusinya.
  • Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun.
  • Menurut Facebook managemnt , bahwa sebanyak 2 miliar foto dan 14 juta video telah di-upload di berbagai halaman Facebook per bulan, juga waktu sebanyak 6 miliar menit telah dihabiskan untuk Facebook per harinya, di seluruh dunia.
  • Masyarakat Indonesia pengguna internet juga cenderung menghabiskan waktu lebih lama di internet dibanding tahun sebelumnya. Data temuan lembaga keamanan Symantec Norton menunjukkan bahwa pornografi menjadi pencarian dalam jaringan online terpopuler yang dilakukan anak-anak selama 2009. Hasil mengejutkan ini merupakan temuan dalam survei terbaru lembaga keamanan internet, Norton. Seperti diungkap dalam stasiun televisi CBN News, tiga mesin pencari yang paling sering dipakai anak-anak yaitu YouTube, Google dan Facebook. Sementara kata ‘porno’ dan ’seks’ berada posisi kedua dalam data Symantec Norton.
  • Meski Simantec tidak mengeluarkan data negara mana asal anak-anak tersebut, tetapi paling tidak hal ini jadi perhatian para orang tua di Indonesia. Saat ini teknologi internet memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dari kehidupan buah hati Anda. Internet bisa mempermudah mereka menyelesaikan tugas-tugasnya di sekolah. Tetapi dampak negatif dari internet juga tidak kalah besarnya. Ini merupakan pertanda bahaya bagi para orang tua jika mereka tidak memasukkan unsur seks dalam pendidikan anak-anaknya. Akibatnya anak berusaha belajar sendiri, padahal isi situs porno belum diperlukan anak.
  • Di antara 25 daftar pencarian paling utama, situs jaringan pertemanan, permainan, belanja, dan situs dewasa adalah favorit anak laki-laki. Sedangkan anak-anak perempuan lebih tertarik membuka jaringan sosial, musik, film, selebriti dan tayangan televisi. Penemuan melibatkan 14,6 juta pencarian pada Februari hingga Desember 2009 di sebuah situs pencarian gratis, OnlineFamily. Norton menyarankan agar orangtua menggunakan filter untuk memonitor penggunaan internet putra-putri mereka. Aktifitas online yang semakin meningkat di kalangan anak-anak telah menjadi ancaman. Orangtua perlu lebih dari sekedar memperingatkan anak mereka mengenai isi internet. Dalam keadaan seperti ini hal yang paling mendesak dilakukan orangtua harus berdiskusi bersama anak mengenai topik yang mengundang rasa ingin tahu mereka sekaligus melindungi anak dari ancaman dunia maya.
  • Sebaiknya berhati hati menerima teman di situs jejaring sosial. Karena data pribadi atau profile anda pasti dibaca oleh orang lain. Seperti status, umur, pekerjaan, agama sampai urusan politik bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Salah satunya adalah Spammer atau si pengirim email sampah. Bila terlalu mengumbar email pribadi, bersiaplah menerima email sampah dari penjahat di jaringan internet. Karena mereka akan mulai mengirim email sampah secara rutin, dan menawarkan hal yang tidak diperlukan. Dan tidak terbatas dari email sampah, masih banyak hal lain yang tidak terduga di dunia maya ini. Bahkan beberapa orang memang bekerja untuk mencari alamat email sebanyak mungkin, dan dijual ke tukang spammer untuk mendapatkan uang. Urusan foto sebaiknya tidak terlalu terbuka, siapa tahu si pesaing diam diam membaca diri anda dari orang lain. Atau ada orang lain tidak terlalu suka anda meng-expose dirinya bersama anda. Menghadapi situs jejaring seperti Facebook, bila anda tidak mengenal benar sebaiknya biarkan. Tidak perlu di tolak atau diteirma, bila si peminta memang meragukan. Diamkan saja.
  • Facebook memiliki sebuah ‘bug’ yang melekat di situs tersebut dan member Facebook menggunakannya untuk update status sebagai peringatan untuk user lain. Namun, Facebook mengungkapkan bahwa bug tersebut tidaklah berbahaya dan sudah diperbaiki. Menurut jubir Facebook, Malorie Lucich, mengungkapkan bahwa bug telah diperbaiki sejak 27 Januari lalu. “Oleh karena kecilnya ukuran bug tersebut, sebuah aplikasi terdeteksi sebagai nama ‘Unnamed App’, tertampil di Application Settings sejumlah user. Tidak ada account user atau data yang hilang atau rusak. Sejumlah user Facebook memang mengajukan complain karena mendapatkan notifikasi palsu mengenai komentar teman mereka di foto atau posting, sementara sebuah aplikasi ada di setting profil mereka. Mereka yang menghapus ‘Unamed App’ dari profil Facebook mereka, maka tab “Boxes” akan hilang.Yang mengejutkan, Unnamed App tersebut memiliki fan page dengan jumlah fans sebanyak 105 orang. Salah satu posting dibuat oleh Page Administrator menyatakan, “Thanks for your personal data, people! Keep those passwords coming”. Pengguna Facebook yang cepat mendeteksi bug tersebut, kemudian memberikan pesan untuk user lainnya : ”PERINGATAN >>>>> Apakah Facebook Anda berjalan sangat lambat akhir-akhir ini? Langsung ke “Settings” dan pilih “application settings”, ubah dropdown box ke “added to profile”. Jika Anda melihat di dalamnya “un named app” hapuslah… Itu merupakan spybot internal.
  • Bahaya facebook yang sering tidak kita sadari adalah impersonation. Impersonation adalah pencurian data identitas diri untuk kemudian digunakan untuk berbagai keperluan yang dapat merugikan si pemilik identitas asli. Tindakan yang masuk kategori kejahatan ini biasanya si pelaku (impersonator) berpura-pura sebagai si pemilik identitas untuk mendapatkan informasi rahasia si pemilik identitas asli atau untuk meakukan klaim kepemilikan sesuatu yang sebetulnya bukan haknya.
  • Pengguna Facebook sebaiknya harus berhati-hati, karena seorang psikologis telah menemukan sebuah kecanduan baru yang dinamakan Facebook Addiction Disorder (FAD). Menurut psikologis Dr. Michael Fenichel, mendeskripsikan FAD sebagai situasi dimana penggunaan Facebook telah ‘membuat lupa’ aktivitas sehari-hari seperti bangun pagi, mengenakan pakaian, menggunakan telepon atau mengecek email.“Hal yang paling menakjubkan adalah seperti ponsel yang sepertinya orang tidak bisa lepas, baik di kerja, rumah atau di jalan, kini banya orang beralih ke Facebook. “ ungkap Fenichel, dalam judul posting online “Facebook Addiction Disorder- A New Challenge?”. FAD sendiri dapat diklaisifikasikan sebagai ‘tingkah laku kecanduan Internet’, setelah sebelumnya etrdapat kecanduan jejaring social atau kecanduan ponsel. kecanduan Facebook atau FAD tersebut belum masuk menjadi diagnose medis. Namun, beberapa terapi di US menemukan bahwa user yang mengalami FAD akan memiliki disfungsi social yang berlebih.
Tanda dan Gejala seseorang mengalami FAD atau kecanduan Facebook berlebihan
  1. Waktu tidur menjadi berkurang banyak akibat kecanduan Facebook. Sepanjang malam hanya berkutat dengan Facebook, menyebabkan kelelahan di esok harinya.
  2. Menghabiskan wakru lebih dari satu jam per hari untuk Facebook-an. Lipari menjelaskan sungguh sulit untuk mendefinisikan seberapa besar pengaruh penggunaan Facebook, namun untuk rata-rata orang biasa mengakses Facebook hanya setengah jam per harinya.
  3. Menjadi terobsesi dengan cinta lama atau mantan yang ikut terkoneksi di Facebook.
  4. Mengabaikan pekerjaan hanya untuk Facebook-an. Hal ini berarti user tidak melakukan pekerjaannya hanya untuk menghabiskan waktu untuk Facebook-an.
  5. Pemikiran bahwa ‘ditinggalkan atau meninggalkan’ Facebook serasa ‘mati rasa’. Jika meninggalkan Facebook dalam satu hari dan ternyata membuat stress dan resah, maka mungkin user perlu mendapat bantuan.
Facebook memiliki sebuah ‘bug’ yang melekat di situs tersebut dan member Facebook menggunakannya untuk update status sebagai peringatan untuk user lain. Namun, Facebook mengungkapkan bahwa bug tersebut tidaklah berbahaya dan sudah diperbaiki. Menurut jubir Facebook, Malorie Lucich, mengungkapkan bahwa bug telah diperbaiki sejak 27 Januari lalu.“Oleh karena kecilnya ukuran bug tersebut, sebuah aplikasi terdeteksi sebagai nama ‘Unnamed App’, tertampil di Application Settings sejumlah user. Tidak ada account user atau data yang hilang atau rusak. Sejumlah user Facebook memang mengajukan complain karena mendapatkan notifikasi palsu mengenai komentar teman mereka di foto atau posting, sementara sebuah aplikasi ada di setting profil mereka. Mereka yang menghapus ‘Unamed App’ dari profil Facebook mereka, maka tab “Boxes” akan hilang. Yang mengejutkan, Unnamed App tersebut memiliki fan page dengan jumlah fans sebanyak 105 orang. Salah satu posting dibuat oleh Page Administrator menyatakan, “Thanks for your personal data, people! Keep those passwords coming”. Pengguna Facebook yang cepat mendeteksi bug tersebut, kemudian memberikan pesan untuk user lainnya : “PERINGATAN >>>>> Apakah Facebook Anda berjalan sangat lambat akhir-akhir ini? Langsung ke “Settings” dan pilih “application settings”, ubahdropdown box ke “added to profile”. Jika Anda melihat di dalamnya “un named app” hapuslah… Itu merupakan spybot internal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar