KEBUTUHAN TIDUR.... :)
Istirahat
:
Suatu
kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan.
Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi
empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat.
Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit
mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa
melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini
berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk
beristirahat bagi klien/pasien.
Menurut
Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat :
Merasa segala sesuatu berjalan normal ; Merasa diterima ; Merasa diri
mengerti apa yang sedang berlangsung ; Bebas dari perlukaan dan ketidak
nyamanan ; Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
; Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
Tidur
:
Tidur
merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai
peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari
luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan
terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga
menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi
dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem
tubuh/memulihkan energi.
Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode
tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan
terjaga.
Sleep
is triggered by a complex group of hormones that are active in the main, and
that respond to cues from the body itself and the environment. About 80 percent
of sleep is dreamless, and is known as non-rapid eye movement (NREM) sleep..
MEKANISME
TIDUR
Teori
Chemics : peningkatan CO2 menyebabkan rasa ngantuk.
Teori
Vaskuler : penurunan TD di otak yang menyebabkan rasa ngantuk.
Salah
satu fungsi kelenjar hipofise sebagai pusat pengaturan tidur.
Para
Ahli neurifisiologis : sekresi hormone serotonin yang menyebabkan rasa ngantuk
Teori
Feed Back : Kelemahan sel-sel saraf yang menyebabkan rasa ngantuk
Instink/Naluri
TAHAP-TAHAP
TIDUR
Tanda-tanda
menjelang tidur : Suhu
badan (SB) menurun ; Pernapasan melambat ; Otot2 rileks ; Menguap.(tanda
tubuh beradaptasi akibat pernapasan melambat)
Basic
Rest Activity Cycle (BRAC):
NREM
(Non Rapid Eye Movement)
“Slow
wave sleep”, yang terdiri dari 4 tahap :
Tahap I
:
Mulai
saat hilangnya Gel Alpha yang biasa terdapat pada seseorag yang sedang terjaga.
Muncul
gel2 yang tidak sinkron, frekuensi bercampuran dan voltase rendah.
Merasa
ingin tidur, bila banyak pikiran akan mudah dibangunkan.
Merupakan
tidur paling dangkal, berlangsung selama beberapa detik – beberapa menit.
Tahap
II :
Merupakan
tidur yang tidak dalam.
Muncul
gel yang berbentuk seperti spindel dengan voltase lebih tinggi, runcing2 (Gel
K)
Berlangsung
5-10 menit.
Tahap
III :
Merupakan
tidur yang dalam.
Muncul
gel Deltha, yang lambat dengan amplitudo besar, tinggi dan dalam.
Biasanya
sulit dibangunkan.
Berlangsung
± 10 menit
Tahap
IV :
Tidur
yang paling dalam.
Pada
EEG dipenuhi Gel Deltha.
Sangat
sulit dibangunkan.
Terjadi
mimpi sehubungan dengan kejadian sehari sebelumnya.
Lamanya
5-15 menit
Terjadi
perubahan fisik : Nadi & pernapasan melambat ; TD turun ; Otot2 sangat
rileks ; Basal metabolisme dan SB menurun
REM
(Rapid Eye Movement)
“Paradoksical
sleep”- sebagai puncak Tidur :
Sangat
sulit dibangunkan.
Pada
orang dewasa tahap ini 20-25% dari tidur malam, bila seseorang terbangun pada
tahap ini mereka dapat mengingat mimpi mereka.
Biasanya
terjadi 80-100 menit setelah orang tertidur.
Semakin
lelah seseorang makin cepat mengalami tahap ini .
Karakteristik
Tahap REM :
Terjadi
pada tahap II NREM dan berlangsung selama 5-10 menit.
Kembali
ke tahap II NREM lagi.
Saat
perpindahan dari NREM ke REM biasanya terjadi hentakan otak yang tidak
disadari.
TD
menngkat.
Sekresi
getah/asam lambung meningkat
Basal
metabolisme dan SB meningkat
Terjadi
mimpi yang menyenangkan, bersemangat dan sibuk.
Orang
yang tidak mengalami periode REM biasanya tidak merasa puas dengan tidurnya.
Orang
biasanya mengalami 4-5x masa REM
KEGUNAAN
TIDUR (Delment & Wolman):
Beradaptasi
terhadap rangsangan yang dapat menimbulkan kecemasan.
Memperbaiki
ingatan.
Mempermudah
mempelajari sesuatu serta dalam mengatasi masalah-masalah yang sulit.
Relaksasi
KEBUTUHAN
TIDUR RATA-RATA PER HARI
Bayi(s/d
1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur
sepanjang malam
Todler(1-3
thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan
Tidur sepanjang malam + tidur siang
Pra
sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
Usia
sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Usia
sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Adolescent
: ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
Dewasa
muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
Dewasa
menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
Dewasa
tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur
FAKTOR
– FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
Umur
Semakin
bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan tidur. Hal ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ, pada
neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan
lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi
degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur.
Penyakit
Hal ini
umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea. Pada kasus
penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien
gangguan hipertiroid.
Motivasi
Niat
seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main game
atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk tidur.
Emosi
Suasana
hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur atau
mempertahankan tidur.
Lingkungan
Lingkungan
yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan umum atau
di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan.
Obat
– obatan
penggunaan
atau ketergantungan pada penggunaan obar-obat tertentu seperti golongan
sedative, hipnotika dan steroid.
Makanan
dan minimum
Pola
dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak, pola dan
konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll.
Aktivitas.
Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan
menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.
MASALAH-MASALAH
YANG TERJADI PADA WAKTU TIDUR
Insomnia, merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk
memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya.
Narkolepsi, merupakan suatu keadaan tidur di mana
seseorang sulit mempertahankan keadaan terjaga/bangun/sadar. Penderita akan
sering mengantuk hingga dapat tertidur secara tiba-tiba.
Nocturia, merupakan suatu keadaan di mana klien
sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil/BAK.
Delirium/Mengigau.
Sehubungan
dengan gangguan penyakit
seperti pain, anxiety dan dispneu.
ASUHAN KEPERAWATAN
DEFINISI
Gangguan
pola tidur adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami, Perubahan
jumlah/kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis
atau kebutuhan emosi.
Pengkajian
:
Kebiasaan
tidur sehari-hari
Kebutuhan
istirahat
Keadaan
saat ini
TANDA-TANDA
GANGGUAN TIDUR
DO :
Wajah
nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)
Prestasi
kerja menurun/kurang konsentrasi
Gelisah,
sering menguap
Mudah
tersinggung
Ada
bayangan hitam di bawah mata
Pada
bayi suka menangis dan rewel
DS :
Klien
merasa lesu, mengantuk sepanjang hari
Mengeluh
susah tidur, kurang istirahat
Pandangan
dirasa kabur, mata berkaca-kaca
Emosi
meningkat, mudah marah/tersinggung
Kepala
pusing, berat
Mengeluh
sering terbangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar